ALAT-ALAT OPTIK SEDERHANA



Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
6. Menerapkan sifat-sifat cahaya    melalui kegiatan membuat suatu karya/model
6.2. membuat suatu karya/model, misalnya periskop atau lensa dari bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya

Tujuan Pembelajaran    : 
1.Siswa dapat membuktikan bahwa sifat-sifat cahaya dapat dilihat dari periskop sederhana, Lup ( kaca pembesar ), dan cakram warna.
2. Siswa dapat mengamati bahwa cahaya langsung dapat menghasilkan gas

Bab VIII. Merancang suatu karya atau model dengan menerapkan sifat-sifat cahaya

Sebuah benda dapat dilihat karena adanya cahaya, yang memancar atau dipantulkan dari benda tersebut, yang sampai ke mata. Cahaya ada 2 macam, yaitu: cahaya yang berasal dari benda itu sendiri, seperti matahari, senter, lilin, dan lampu; cahaya yang memancar dari benda akibat memantulnya cahaya pada permukaan benda tersebut dari sumber cahaya. Misalnya, jika kamu melihat benda berwarna biru, artinya benda tersebut memantulkan cahaya berwarna biru.
Cahaya mempunyai sifat-sifat tertentu. Sifat-sifat cahaya banyak manfaatnya bagi kehidupan. Benda-benda yang ada di sekitar kita dapat kita lihat apabila ada cahaya yang mengenai benda tersebut. Cahaya yang mengenai benda akan dipantulkan oleh benda ke mata sehingga benda tersebut dapat terlihat. Cahaya berasal dari sumber cahaya.  Cahaya memiliki sifat merambat lurus, menembus benda bening,  dapat dipantulkan dan dapat diuraikan.

1.     Cahaya merambat lurus
Berdasarkan dapat tidaknya memancarkan cahaya, benda dikelompokkan menjadi benda sumber cahaya dan benda gelap. Benda sumber cahaya dapat memancarkan cahaya. Contoh benda sumber cahaya yaitu matahari, lampu, dan nyala api. Sementara itu, benda gelap tidak dapat memancarkan cahaya. Contoh benda gelap yaitu batu, kayu, dan kertas. Sifat cahaya yang merambat lurus ini dimanfaatkan manusia pada lampu senter dan lampu kendaraan bermotor.
2.    Cahaya dapat menembus benda bening
Berdasarkan dapat tidaknya meneruskan cahaya, benda dibedakan menjadi benda tidak tembus cahaya dan benda tembus cahaya. Benda tidak tembus cahaya tidak dapat meneruskan cahaya yang mengenainya. Apabila dikenai cahaya, benda ini akan membentuk bayangan. Contoh benda tidak tembus cahaya yaitu kertas, karton, tripleks, kayu, dan tembok. Sementara itu, benda tembus cahaya dapat meneruskan cahaya yang mengenainya. Contoh benda tembus cahaya yaitu kaca.
3.    Cahaya dapat dipantulkan
Sifat-sifat cahaya yang dihasilkan oleh cermin tentunya berbeda-beda sesuai dengan bentuk permukaan cermin tersebut. Berdasarkan permukaannya, cermin dikelompokkan menjadi tiga, yaitu cermin datar, cermin cekung, dan cermin cembung.

a. Cermin Datar yaitu cermin yang permukaan bidang pantulnya datar dan tidak melengkung. Cermin datar biasa kita gunakan untuk bercermin. Pada saat bercermin, kita akan melihat bayangan kita di dalam cermin. Pada Saat kita bercermin, kita dapat mengetahui bahwa bayangan pada cermin datar mempunyai sifat-sifat berikut:
1. Ukuran (besar dan tinggi) bayangan sama dengan ukuran benda.
2. Jarak bayangan ke cermin sama dengan jarak benda ke cermin.
3. Kenampakan bayangan berlawanan dengan benda. Misalnya tangan kirimu akan menjadi tangan kanan bayanganmu.
4. Bayangan tegak seperti bendanya.
5. Bayangan bersifat semu atau maya. Artinya, bayangan dapat dilihat dalam cermin, tetapi tidak dapat ditangkap oleh layar.
b. Cermin cekung adalah cermin yang pemukaan pantulnya berupa cekungan. Cekungan ini seperti bagian dalam dari bola. Contohnya bagian dalam lampu senter dan lampu mobil. Cermin cekung biasanya digunakan sebagai reflektor pada lampu mobil danlampu senter.
c. Cermin cembung adalah cermin yang permukaan pantulnya berupa cembungan. Cembungan ini seperti bagian luar suatu bola. Contohnya spion pada mobil dan motor. Bayangan pada cermin cembung bersifat maya, tegak, dan diperbesar daripada benda yang sesungguhnya.
4. Cahaya dapat diuraikan
Pelangi terjadi karena peristiwa penguraian cahaya (dispersi). Dispersi merupakan penguraian cahaya putih menjadi berbagai cahaya berwarna. Cahaya matahari yang kita lihat berwarna putih. Namun, sebenarnya cahaya matahari tersusun atas banyak cahaya berwarna. Cahaya matahari diuraikan oleh titik-titik air di awan sehingga terbentuk warna-warna pelangi.
Lembar Kegiatan    :
PERISKOP SEDERHANA
        A. Alat dan Bahan :
1. Satu buah karton tebal ukuran besar
2. Dua buah cermin
3. Pisau/cutter (minta bantuan orang dewasa untuk menggunakan alat    ini)
4. Penggaris
5. Pensil/pulpen
6. Lem
7. Selotip


Langkah kerja :
1.     Buat dua garis diagonal pada sisi karton
2.    Potong garis yang telah kamu buat tadi, sehingga membentuk sebuah celah yang cukup lebar untuk memasukkan cermin
3.    Gambar dan potong lagi dua garis diagonal pada sisi karton yang lain dengan posisi kemiringan garis diagonal berlawanan dari sisi kardus yang pertama.
4.    Masukkan cermin ke dalam celah secara perlahan-lahan. Usahakan agar cermin merapat pada karton, sehingga tidak ada celah tersisa antara cermin dengan karton
5.    Gambar empat persegi panjang pada bagian atas, tepat di depan cermin. Kemudian potong empat persegi panjang tersebut
6.    Dengan menggunakan pensil, buatlah lubang kecil di bagian belakang bawah karton
7.    Sekarang, periskopmu sudah siap untuk digunakan. Lihatlah ke dalam lubang kecil untuk melihat ke sekelilingmu atau melihat sesuatu dibalik tembok

 
       (a)                  (b)                   ( c)
  **keterangan:
(a)          Tampak belakang
(b)          Tampak depan
(c)          Tampak samping
Penjelasan :
Cahaya yang datang dipantulkan oleh cermin pertama (cermin bagian atas) dengan sudut 45 derajat. Kemudian pantulan cahaya tersebut mengenai permukaan cermin kedua (cermin bagian bawah) dan dipantulkan lagi dengan sudut 45 derajat, tepat mengarah pada mata kita. Pantulan inilah yang membuat kita  bisa melihat melewati tembok yang tinggi, atau sudut-sudut yang sulit dijangkau oleh mata kita.


LUP (KACA PEMBESAR SEDERHANA)
     Alat dan bahan :
 1. Bola lampu yang tidak terpakai
2. Obeng                                                  
3. Tang
4. air jernih
5. Karet Balon
6. Karet gelang

Langkah kerja :
1) Lubangi bagian belakang bola lampu dengan menggunakan obeng dan
tang!

2) Bersihkan bagian dalamnya hingga bersih!
3) Masukkan air bening ke dalam bola lampu, tutup bagian belakangnya
dengan menggunakan karet bekas balon mainan dan ikatlah karet
tersebut dengan menggunakan karet gelang.

4) Lihatlah benda-benda kecil yang ada di dekatmu? Apakah benda-benda
tersebut terlihat lebih besar dengan lup buatanmu itu?

Penjelasan :
Lup (kaca pembesar) dipakai untuk melihat benda-benda kecil agar tampak lebih besar dan jelas. Oleh siswa saat praktikum biologi, lup dipakai untuk mengamati bagian hewan atau tumbuhan agar kelihatan besar dan jelas. Sebagai alat optik, lup berupa lensa cembung tebal (berfokus pendek). Sifat bayangan yang diharapkan dari benda kecil yang dilihat dengan lup adalah tegak dan diperbesar. Orang yang melihat benda dengan menggunakan lup akan mempunyai sudut penglihatan (sudut anguler) yang lebih besar daripada orang yang melihat dengan mata biasa. Ada dua cara memakai lup, yaitu dengan mata tak berakomodasi dan mata berakomodasi. 

GANGSING  CAKRAM WARNA
Alat dan bahan :
1) Karton berwarna putih
2) Kertas warna (merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu)
3) Jangka
4) Pensil
5) Lem kertas                                     
6) Gunting
7) Gangsing (Baybelt)
9) Penggaris

Langkah kerja :
1.     Buatlah lingkaran pada karton putih dengan jari-jari 10 cm!
2. Bagilah lingkaran tersebut dengan 7 bagian yang sama besar!

3. Tempelkan masing-masing bagian sesuai dengan warna spektrum
cahaya secara berturut-turut dengan menggunakan kertas warna!

4. Buatlah  lubang ditengah lingkaran!
5. Guntinglah lingkaran tersebut!

6. Masukan penarik baybelt melalui  lubang tersebut!

                           7. Coba putarkan gangsing (baybelt)  agar kencang,kemudian tarik penarik dengan kencang!
8. Amati warna cakram ketika sedang berputar!

Penjelasan :
Salah satu sifat dari cahaya yaitu cahaya dapat diuraikan (dispersi cahaya). Dari percobaan yang telah dilakukan, terbukti bahwa warna pada pelangi itu pada dasarnya berwarna putih dan warna-warna pelangi tersebut merupakan hasil uraian dari cahaya putih. Sebagaimana yang terjadi pada gangsing cakram warna yang dibuat terbukti bahwa warna-warna cakram tersebut akan kembali menjadi warna asalnya yaitu warna putih.

5 komentar:

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...